首页 > 知识
Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK
发布日期:2025-05-22 11:56:57
浏览次数:893
Warta Ekonomi,quickq快客官网苹果下载 Jakarta -

Puluhan akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menolak upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seiring dengan perkembangan politik terakhir yang diduga ada upaya secara sistematis untuk melemahkan lembaga antirasuah itu dalam bentuk rancangan undang-undang (RUU) KPK, yang termasuk di dalamnya RUU KUHP.

"Hal itu menunjukkan kemunduran upaya pemberantasan korupsi yang seharusnya menjadi semangat, sekaligus anak kandung reformasi," kata akademisi Unair Dr Herlambang P. Wiratraman saat dihubungi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu malam.

Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK

Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK

Menurutnya seakan tidak cukup dari sisi legislasi, darurat antikorupsi tergambar dengan seleksi calon pimpinan KPK yang diduga syarat konflik kepentingan, serta gagalnya pengungkapan kasus penyerangan dan intimidasi terhadap para penyidik KPK, termasuk impunitas kasus Novel Baswedan.

Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK

"Yang terbaru pelemahan dari sektor legislasi yang jelas bertentangan dengan amanah reformasi," tuturnya.

Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK

"Kami selaku akademisi tidak menginginkan korupsi membudaya di negeri ini karena jelas akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dari kampus Unair Surabaya, kami menolak segala bentuk pelemahan terhadap KPK sebagai garda depan dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.

Baca Juga: Tak Ada Alasan Jokowi Tolak Revisi UU KPK, Mantan Ketua KPK Beberkan Alasannya

Herlambang mengatakan akademisi Unair mengajak semua elemen bangsa bergerak dan berjuang bersama-sama dalam melawan korupsi sesuai dengan kapasitas masing- masing.

"KPK itu rumah harapan rakyat, harapan untuk tetap bekerja maksimal melawan korupsi, sehingga kami berharap Presiden Joko Widodo berani menentukan sikapnya, apakah ikut menjaga rumah harapan itu atau sebaliknya," katanya.

Ia menjelaskan pernyataan publik akademisi Unair menolak pelemahan lembaga antirasuah itu sudah didukung 40 dosen Unair, namun diprediksi dukungan dari dosen akan terus mengalir untuk menjaga rumah harapan rakyat melawan para koruptor tersebut.

上一篇:Tangkap Dosen IPB, Polisi Temukan Bom Berdaya Ledak Tinggi
下一篇:Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara
相关文章