Progres Cek Kesehatan Gratis di RI, Sakit Gigi Jadi Temuan Terbanyak
Menteri KesehatanBudi Gunadi Sadikin mengungkapkan faktamengejutkan dari programcek kesehatan gratis (PKG) yang tengah berlangsung di berbagai daerah.
Hingga kini, sudah hampir 2 juta warga Indonesia memanfaatkan layanan tersebut di puskesmas-puskesmas. Namun, dari sekian banyak penyakit yang terdeteksi, sakit gigi justru menjadi kasus terbanyak.
"Aku malu, gigi (banyak terdeteksi). Saya baru sadar kalau di puskesmas ternyata 50 persen enggak ada dokter gigi. Makanya banyak masyarakat punya problem di gigi," kata Budi ditemui di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (11/4) melansir Detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lagi ngomong sama kedokteran gigi. Ternyata dokter gigi ini sekolahnya mahal, sekolahnya susah. Maka kami lobi supaya lebih banyak lagi. Kalau nggak, mendidik tukang gigi agak bisa ditingkatkan skill-nya," kata dia.
Selain penyakit gigi, cek kesehatan gratis juga menemukan dua penyakit lain yang cukup mengkhawatirkan, yakni tekanan darah tinggi dan diabetes. Dua penyakit ini dikenal sebagai "silent killers" yang bisa memicu komplikasi serius jika tidak ditangani sejak dini.
"Nomor dua darah tinggi, tiga gula. Kalau 5-6 tahun tidak tertangani bisa jadi stroke dan jantung. Itu sebabnya kematian banyak di stroke dan jantung," tuturnya.
Lihat Juga :![]() |
[Gambas:Video CNN]
Cek kesehatan gratis mulai digelar pemerintah sejak 10 Februari 2025. Program ini diperkenalkan oleh pemerintah sebagai kado ulang tahun bagi masyarakat.
Cek kesehatan gratis dapat dilakukan di seluruh puskesmas di Indonesia dengan mendaftar dulu lewat aplikasi Satu Sehat Mobile, chatbot WhatsApp, atau langsung datang ke puskesmas terdekat.
Bukan hanya kado bagi warga saat ulang tahun, cek kesehatan gratis juga diberikan untuk anak-anak usia sekolah, mulai dari SD hingga SMA, saat tahun ajaran baru.
Lihat Juga :![]() |
(责任编辑:知识)
- ·Tom Lembong Dijadwalkan Isi Seminar di UGM, Terpaksa Batal Karena Jadi Tersangka Korupsi!
- ·Bagaimana Islam Melihat Penggunaan Dana Zakat untuk Program MBG?
- ·Kemenkes Temukan Lagi Bullying PPDS Unsrat di RS Kandou, Langsung Bekukan Prodi Penyakit Dalam
- ·Pakar: Pemerintah Harus Tegur Jaksa Agung Tak Terapkan UU Cipta Kerja Dalam Kasus Duta Palma
- ·Denny Indrayana: Jangan Sampai Penundaan Pemilu Menjadi Kenyataan
- ·Ferdinand Ingin Anies Ditangkap KPK, Relawan Bela Mati
- ·KPK Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp 1,07 Triliun di Sekotong
- ·KPK Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp 1,07 Triliun di Sekotong
- ·Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sudah Ada Profil DNA
- ·Pos Polisi Di Kebon Sereh Jaktim Diserang OTK: Kantor Diacak
- ·Cek Titik Lokasi Tes SKD CPNS Kemenkumham 2024, Mulai dari Aceh Hingga Papua Barat
- ·Waspada, Potensi Banjir Rob Di Pesisir Utara Jakarta 16
- ·Dewan Pers: Pengaduan Masyarakat Soal Pemberitaan Negatif Mengenai PKPU Nyaris Tidak Ada
- ·Keaslian Ijazah Jokowi Tak Juga Dibuktikan dalam Sidang, Pengacara Bambang Tri dan Gus Nur Mencak
- ·Tiba di Gedung DPR, Prabowo
- ·Menkumham Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Dirjen WIPO
- ·Warga Antusias Sambut Peresmian Jembatan Jongbiru, Sekarang Pedagang Makin Laku
- ·Kisah Stasiun Kereta Batal Tutup demi Seorang Anak Berangkat Sekolah
- ·Aksi Bajing Loncat Di Cakung Kepergok Sopir Berujung Adu Mulut: Lu Nyolong!
- ·Mandiri Indonesia Open 2024: Turnamen Golf Bergengsi Kembali Hadir dengan Semangat Baru